Saturday, 9 March 2013

Lost (Part 1)

Aku adalah aku yang tak’ kan pernah berubah. Aku berjalan mengikuti waktu, dan mengalir bagaikan air. Ketika aku terjatuh, kuyakinkan diriku untuk berdiri kembali. Dan ketika aku diatas, kupuaskalan diriku disana. Beberapa orang mengatakan bahwa hidup bagaikan roda yang berputar, benarkah itu? but I feel that I’m not that way.

17 tahun yang lalu semuanya diambil dariku. Harta, teman, bahkan keluargaku. Kupikir aku akan sirnah hilang ditiup angin, namun aku salah, sepasang suami istri mengadopsiku dan membawaku bersama mereka ke New York layaknya anak mereka. I fell so happy, that i’am not alone. But, i’m wrong. Mereka meninggalkanku. Mereka bohong padaku bahwa mereka akan selalu bersamaku karena nyatanya mereka tewas dalam kecelakaan mobil 2 bulan yang lalu.

I’m Rachell, 24th, a writer. Sekarang aku hidup hanya sebatang kara, tidak keluarga satupun yang kukenal. Ketika orang tuaku meninggal, tidak satupun dari keluarga mereka yang datang. Semenjak itu, aku pun mulai menutup diri dari orang lain. Aku memutuskan untuk pindah dan mencoba menjalani hidup baru lagi, aku pindah dan tinggal di sebuah apartement yang tidak terlalu besar di London, Inggris. Sebelum pindah Aku telah mulai bekerja sebagai seorang penulis dan telah menulis sebuah buku yang sudah diterbitkan bulan February lalu, buku itu kupersembahkan untuk kedua orang tuaku yang sangat aku kasihi. Setelah kepindahanku, aku tetap melakukan keseharianku. Hidup sebagai orang yang biasa-biasa saja. Melakukan survey dan menulis. Tak sering juga aku melakukan perjalanan tugas dari penerbit tempat aku bekerja untuk memantau beberapa hal. Kini 2 tahun berlalu, aku semakin lama semakin sibuk, bagaikan wanita gila kerja.

* * *

No comments:

Post a Comment