Wednesday, 17 April 2013

MASA UNTUK BEREKSPLORASI MASA KANAK-KANAK (umur 5 sampai dengan 11 tahun)


 
PENDAHULUAN
Kanak-kanak bagikan kain putih yang dilahirkan bersih tanpa sedikit pengaruh yang negatif. Ibu bapa dan orang-orang disekitarnya yang akan membantu membentuk bagaimana tingkah laku kanak-kanak itu nantinya. Oleh karena itu, kanak-kanak haruslah diisi, dididik dan diasuh dengan berbagai aspek dalam kehidupan dan harus diberi peluang untuk merasakan berbagai pengalaman dalam proses pembelajaran untuk menjadi seorang individu yang baik. Sejarah mencatat bahwa Rousseau-lah pendidik yang dengan suara nyaring berseru kepada para pemimpin untuk betul-betul melihat serta mendengar si anak didik sebagaimana ia ada,-  sifatnya, kebutuhannya, kemampuannya, minatnya. Hal yang paling mendasar yang perlu kita ketahui adalah bahwa anak didik ini adalah seorang anak dan bukan seorang dewasa yang bertubuh pendek.[1]
Dalam bukunya yang berjudul Emile, Rousseau menggambarkan seorang kanak-kanak yang dibesarkan di sebuah pulau yang tidak dicemari pengaruh luar yang penuh dengan kejahatan. Emile belajar dari alam di bawah bimbingan ibu dan bapanya dalam suasana yang sangat indah. Rousseau menggambarkan Emile sebagai seorang kanak-kanak yang pintar, ia besar dan berkembang dalam suasana yang bebas dari gangguan luar. Dari sini dapat kita lihat bahwa Rousseau mau menggambarkan seorang anak yang bertumbuh dengan baik berdasarkan apa yang ia pelajari tanpa ada tekanan, kekangan, dan paksaan dari orang lain untuk mengembangkan apa yang ia miliki.

PENGEMBANGAN BAKAT ANAK
Masa ini termasuk masa yang cukup riskan bagi kanak-kanak. Di masa ini, kanak-kanak sangat senang bereksplorasi untuk mencari pengetahuan-pengetahuan baru dari lingkungan sekitarnya. Dalam aspek pendidikan awal kanak-kanak, Rousseau melihat perkembangan kanak-kanak sebagai satu proses yang tidak boleh dipaksa. Kanak-kanak harus diberikan kesempatan  untuk mengeksplor talenta apa yang ia miliki. Untuk itu tugas orang tua ataupun orang-orang terdekatnya, adalah bagaimana mengarahkan bakat yang dimiliki anak ke arah yang mendukung kemampuan si anak. Dengan begitu si anak akan lebih mampu mengembangkan bakatnya. Seperti apa yang telah dikemukakan oleh Rousseau bahwa di masa ini kanak-kanak seharusnya diberikan pendidikan yang bercorak naturalisme dimana  anak mengembangkan bakatnya tanpa gangguan dan halangan.

Saya rasa di zaman modern seperti sekarang ini, 2 dari 3 orang tua pasti akan memilih memasukkan anaknya ke sekolah sesuai dengan bakat dan kebutuhan anaknya. Untuk itu sekarang telah banyak berdiri sekolah-sekolah khusus untuk mengembangkan bakat-bakat anak, baik itu sekolah musik, modeling, masak, ataupun olahraga. Tidak jarang juga kita temukan di zaman modern seperti sekarang sudah banyak sekali  ahli-ahli psikolog yang memberikan jasa untuk membantu menemukan bakat-bakat anak lewat peralatan modern, agar bisa lebih dikembangkan kedepannya. Hal-hal ini dilakukan agar bakat, kemampuan, kebutuhan anak lebih tersalurkan dengan bebas tanpa ada tekanan dari pihak manapun.

Jadi kesimpulannya, proses pendidikan berpusatkan kepada kanak-kanak dan sangat menitikberatkan pada proses perkembangan kanak-kanak secara spontan. Karena setiap range umur anak ada minat dan kecenderungan yang berbeda-beda. Pada masa ini, kanak-kanak harus diarahkan pada apa yang menjadi kecenderungan dan kemampuan yang ada dalam dirinya. Dan tugas orang tua dan pendidik adalah bagaimana mengarahkan kemampuan dan kecenderungan yang ada pada anak untuk dapat lebih dikembangkan. Sama seperti yang dikatakan oleh Rousseau bahwa tujuan pendidikan adalah untuk mempelajari bagaimana untuk hidup selayaknya.[2]



[1] Boehlke, Robert R. Sejaran perkembangan pikiran dan prakter PAK,p. 101
[2] Hahimah, Noor & Che lah Yahya. Pendidikan Prasekolah. PTS Professianal,p. 34-35

No comments:

Post a Comment